Senin, 28 November 2016

Sholat hajat


Tekhnis Pelaksanaan Shalat Hajat.

Jumlah raka'at  shalat hajat yang masyhur adalah dua raka'at, sedangkan  dalam kitab ihya ulumuddin shalat hajat bisa dilakukan sampai 12 raka'at, sebenarnya terdapat banyak versi mengenai model pelaksanan shalat hajat namun agar pembahasan lebih spesifik kami hanya akan menjabarkan tehnis shalat yang di praktekkan di PP. Al falah, di samping karena model shalat versi PP. Al falah merupakan tekhnis yang di ajarkan nabi Al khodhir kepada sebagian ahli ibadah ( imam Syafii ),

secara sistematis tehnisnya adalah sebagai berikut :

Melaksanakan shalat dua raka'at sebagaimana shalat-shalat yang lain dengan niat semisal :
"أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَا جَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّهِ تَعَالَى"

Di raka'at pertama, membaca surat Al-fâtihah yang dilanjutkan dengan membaca surat Al-kâfirûn sebanyak 10 kali.

Di raka'at kedua membaca surat Al-fâtihah dan di teruskan dengan membaca surat al ihlash sebanyak 10 kali pada.

Setelah salam melakukan sujud dengan maksud tadzallul (merendahkan diri pada Allah), dan pada saat bersujud membaca :
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلآ إلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيْمِ ...................................................10×
الَّلهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ............................ 10×
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ................ 10×

Setelah selesai, duduklah dan bertawassul dengan menghadiahkan bacaan surat al-fâtihah kepada ;

إِلىَ حَضْرَةِ النَّبِىِّ اْلمُصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَذُرِّيَّتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ وَمَنْ إِنْتَسَبَ إِلَيْهِ ،  الفاتحة .............................................7×

ثُمَّ إِلىَ حَضْرَةِ الشَّيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِ اْلجِيْلاَنِىْ الفاتحة............................................7×

ثُمَّ إِلىَ حَضْرَةِ اْلإِمَامِ الشَّافِعِىْ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ ، الفاتحة......................................7×

ثُمَّ إِلىَ حَضْرَةِ كِيَاهِىْ مَعْرُوفْ كَدُوعْ لُوْ  كَدِيْرِىْ ، الفاتحة.   ..........................7×

ثُمَّ إِلىَ حَضْرَةِ الشَّيْخِ أَحْمَدْ جَزُوْلِىْ عُثْمَانْ وَزَوْجَتِهِ وَأَوْلاَدِهِ ، الفاتحة. . .........7×

Setelah bertawassul, kemudian membaca surat al-ikhlash, mu'awwidzatain, dan ayat kursi masing-masing sebanyak tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan membaca shalawat nariyyah berikut ;

أَللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَماً تَامًا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِىْ تَنْحَلُ بِهِ اْلعُقَدُ  وَتَنْفَرِجُ بِهِ اْلكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ اْلحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ اْلخَوَاتِمُ  وَيُسْتَسْقَى اْلغَمَامُ بِوَجْهِهِ اْلكَرِيْمِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ فِىْ كُلِّ لمَحَةٍ  وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمِ لَكَ

Shalat istikharah


B
Muhammad alamur rohman

Shalat istikhârah

Shalat istikhârah dianjurkan bagi seseorang yang akan melakukan sesuatu,  baik yang berhubungan dengan hal dunia atau akhirat. sedangkan ia pada waktu itu tidak mengetahui manakah yang lebih baik, apakah dikerjakan atau ditinggalkan. Anjuran untuk melakukan shalat istikhârah merupakan sunnat Nabi, sebagaimana di terangkan dalam hadits yang di ceritakan oleh qutaibah dalam kitab shohih Al Bukhâri. Dalam hadits tersebut diceritakan bahwa nabi mengajarkan shalat istiharah pada para sahabat dalam setiap perkara.

Tehnis Pelaksanan Shalat Istikhârah
Tata cara melaksanakan shalat istikhârah adalah sebagai berikut :

Melakukan Shalat dua raka'at sebagaimana shalat-shalat biasa, dengan niat :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّهِ تَعَالَى

Membaca surat Al fâtihah kemudian membaca surat Al-kâfirûn pada raka'at yang pertama, namun sebelum membaca surat Al-kâfirûn hendaknya membaca ayat :

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (68) وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ  [القصص: 68، 69]

Membaca surat Al fâtihah yang dilanjutkan dengan membaca surat Al ihlash pada raka'at yang ke dua.  Namun, sebelum membaca surat Al ikhlash hendaknya terlebih dahulu membaca ayat :
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا  [الأحزاب/36]

Setelah salam membaca do’a istikhârah yang sangat mashur, yaitu :

اَللّهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْئَلكُ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ, فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبَ اَللّهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَا الْاَمْرَ خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَا الْاَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيِ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ اَرْضِنِي بِ
ه

Setelah selesai shalat istikhârah, kemudian melaksanakan hal yang ia yakini baik, misalnya seseorang melakukan istikhârah untuk mengetahui apakah yang baik ia nikah pada tahun ini atau tahun depan, setelah dia melakukan istikhârah, ternyata hatinya lebih memilih/terbuka untuk melaksanakan nikah pada tahun depan, maka hendaknya itulah yang ia kerjakan.
Namun bila ternyata setelah melakukan shalat istikhârah pintu hatinya belum juga terbuka, mana yang lebih baik untuk dilaksanakan, maka ulangilah shalat istikhârah beserta doanya, walaupun hingga lebih dari tujuh kali. Apabila setelah itu masih belum mendapatkan petunjuk dari Allah maka sebaiknya bersabar sampai ada kejelasan mana yang lebih baik, namun apabila sudah tidak dapat bersabar  lagi maka ia kerjakan saja hal yang mudah baginya, karena kemudahan itu juga merupakan tanda bahwa itulah yang terbaik.

Jumat, 18 November 2016

Dulu, orang memandang kaum sarungan seperti kami sebagai orang sakti ahli perdukunan. Banyak anggapan, jika sudah paripurna mondoknya santri di pesantren yang bertahun- tahun itu, akan membuahkan ilmu ghaib , akan membuahkan ilmu penangkal santet, ilmu pelet mahabbah, dll.

Dulu, santri identik dengan ke-udikan dan busnana compang camping tak rapi.
Juga identik dengan pikiran kolot yan intolera.l

Mengapa anggapan itu bisa muncul?

Jawabannya, karna pada saat itu orang-orang belum mengenal betul hakikat pesantren, belum melihat ilmu dan visi misi pondok pesantren sebenarnya.

Selasa, 08 November 2016

Bingung dalam Bersikap

Akhir-akhir ini, beranda facebook saya dibanjiri berbagai berita yang mengerutkan kening. Ada kabar tentang Al-habib Riziq Syihab. Ada kabar tentang perjuangan FPI. Ada kabar tentang aksi 4 November. Ada kabar tentang Pak Saiq Aqil. Ada Kabar tentang muslim moderat. Ada kabar tentang pembelaan Ahok. Ada kabar tentang perkembangan kasus tante Jessica. Ada kabar tentang kalahnya chelsea dan manchester city, dll.

Ingin berkomentar, ingin idzharul haq fersi saya, ingin berdebat di fans page,  tapi hati dan pikiran mengkerut. Tak tahu dan tak yakin apakah kebenaran yang saya miliki memang sebuah kebenaran hakiki atau tidak. Jangan-jangan hanya sebuah anggapan buram, yang absurb, yang tak berdasar.

Tuhan, bimbang hati ini.

Dalam proses kehidupan, pasti ada kesulitan. Pasti ada tantangan. Pasti ada cekcok dan perselisihan. Menurut kita hal itu benar, tapi belum tentu itu buruk menurut orang lain.

Tegasnya, kebenaran hakiki hanya milik tuhan. Tegasnya, apa yang berada di pikiran kita, sangat mungkin merupakan suatu kesalahan.  Kesalahan orang lain, bisa jadi adalah sejatinya kebenaran.

Berbeda sudut pandang di antara manusia lah yang menyebabkan perbedaan, yang menyebabkan kebenaran jadi banyak dan berbeda-beda.

Di Papua, koteka adalah pakaian resmi. Bahkan digunakan saat ritual-ritual suci. Orang di sana jalan-jalan hanya menutupi Mr.P sudah hal lumrah coy.
Berbedahalnya di jawa atau di arab.

Monggo sampyan yang di jawa hanya pakek koteka. Buah salak dan anggota tubuh lain ditampakkan. Apa jadinya, gak kebayang deeh.

Menurut beberapa orang, Pak Ahok salah. Karna dia kafir. Penista agama. Arogan. Antek-antek asing.
Tapi banyak kalangan yang ngomong, dia pemimpin sejati, yang islami, yang tegas, dan memberikan harapan yang baik kedepannya.

Bingung lagi daaah.

Kasus lain juga begitu. Jessika salah karna bunuh tante Mirna. Bukan, Jessika gak salah. Bukti yang ada gak kuat.

Binging lagi daah.

Manchester city adalah club premier league terbaik. Karna ngalahin MU. Tapi kemarin gantian Mancy yang kalah.

Jadi yang terbaik yang mana nih?

Kebenaran dalam pikiran manusia bersifat subjektif. Muhtamil khoto'. Kebenaran hakiki hanya milik tuhan.

Biyarpun begitu, memperjuangkannya adalah keharusan. Prinsip kita harus dijalankan. Selama itu benar menurut kita, maka harus diperjuangkan.

Tapi perjuangan itu harus beriringan dengan toleransi. Menghargai kebenaran versi orang lain.

Bolehlah kebenaran fersi kita diperjuangkan. Tapi jangan anarkis. Pakek cara yang legal dan bermartabat. Jangan sampai karena berbeda pendapat, indonesia terpecah. Mari memperjuangkan kebenaran dengan cara yang santun dan bijaksana. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

Srlamat berjuang.

Digawe guyon wae. Ojo serius-serius

Piagam Madinah dan Pancasila

Pancasila adalah asas rakyat Indonesia dalam berperilaku. Pancasila mengumpulkan kebinekaan rakyat Indonesia menjadi satu dalam balutan NKRI. Harga mati, pancasila wajib dipertahankan.

Pastinya, pancasila tidak sembarangan dirumuskan.  Membutuhkan ijtihad dan proses yang sangat panjang. Hingga menelurkan ideologi yang benar-benar pas untuk keadaan rakyat Indonesia yang majmu'.

Akhir-akhir ini, para cendekiawan muslim berkumpul dalam satu forum guna membahas upaya pengkokohan ideologi pancasila. Tujuannya adalah untuk mengcounter anggapan yang menyatakan pancasila tidak sesuai hukum islam, untuk menepis anggapan pancasila produk paganis, untuk menampik opini pancasila ideologi toghut.

Akhirnya,

Munculah konsensus bahwa sebenarnya pancasila legal secara syar'i.
Konsensus itu menyatakan bahwa nilai-nilai pancasila sama dengan ajaran rosul. Sama dengan rosul dikala mencetuskan Piagam Madinah. Dikala rosul masih dalam proses menegakkan islam di Madinah.

Pancasila sama dengan piagam Madinah.

Apa itu piagam Madinah?  Kok bisa disamamanbdengan Pancasila?

Piagam Madinah merupakan bentuk piagam pertama yang tertulis secara resmi dalam sejarah dunia. Sebagai gambaran awal, Piagam Madinah adalah undang-undang untuk mengatur sistem politik dan sosial pada zaman rosul.

Piagam madinah berisi qonun yang mengatur tiga golongan penduduk Madinah di kala itu. Golongan Ansor dan
Muhajirin, golongan yahudi, dan golongan Aus Khajroj.

Di dalamnya terdalat nilai-nilai toleransi di atas kemajmukan. Memberikan konsep plural. Menyatakan bahwa walaupun berbeda, tapi semua tetaplah satu ummat yang harus bersatu.

Melalui Piagam Madinah ini, Rasulullah SAW juga berupaya menjelaskan konsep kebebasan. Dan tanggung jawab sosial-politik secara bersama. Karena itu, istilah civil society yang dikenal sekarang itu erat kaitanny dengan sejarah kehidupan Rasulullah di Madinah. Dari istilah itu, juga punya makna ideal dalam proses berbangsa & bernegara. Tercipta masyarakat yang adil, terbuka, dan demokratis.

Sama persis dengan nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila.

Tapi di sisi lain, jika pancasila disamakan dengan piagam Madinah, akan menimbulkan keisykalan.

Pertama, piagam Madinah hanya sebatas qonun, hanya sebatas peraturan.  Berbedahalnya dengan pancasila yang merupakan ideologi. Jadi tidak pas kalau disamakan dengan Pancasila.

Kedua, piagam Madinah ada karena di kala itu kekuatan islam belum kuat. Sehingga berdampak pada upaya da'wah yang cenderung ringan dan toleran.

Ketika turun ayatul qital, maka secara otomatis undang-undang yang berkenaan dengan piagam Madinah diamandemen secara otomatis, dan perang adalah jalan da'wah.

Hmmm....
Sebenar nya ya, sebenarnya...

Walaupun pancasila adalah ideologi, dan piagam Madinah adalah qonun, tapi subtansi ajarannya sama. Sama dalam kebebasan , pluralisme dan tolerannya. Hal ini lah yang menjadi acuan bahwa pancasila sama dengan Piagam Madinah.

Kita harus meyakini bahwa rosul merestui ideologi pancasila, dengan bukti tercetusnya piagam Madinah yang toleran dan menghargai perbedaan.

Kalau kita melihat keadaan bangsa saat ini, bisa tidak diterapkan fiqih siasah secara total?

Harus kita pikirkan dampak yang terjadi jika dipaksakan membangun sistem khilafah.

Harusnya, dakwah santun dan ramah adalah opsi tepat bagi indonesia.  Melalui pendekatan persuasif kita bimbing rakyat ke jalan islam yang damai dan menyejukkan.

Jika ada orang bicara bahwa Piagam Madinah sudah diamandemen, maka hakikatnya orag itu tidak mengetahui konsep da'wah yang step by step.   Orang itu belum menyadari betul kondisi da'wah di Indonesia. Sekali lagi da'wah santun dan menyejukkan adalah opsi paling yelat di Indonesia. Bukan mengangkat pedang dan berperang

Penghapusan qonun Piagam Madinahpun masih diperselisihkan ulama". Bahkan kebanyakan ulama' berkata, jika kekuatan ummatiskam belum kuat, maka sangat bijak sekali jika sistem da'wah dirujuk ke piagam Madinah.

Piagam Madinah ada karena kemaslahatan di balik nilai nilainya. Pancasila ada, karena sangat sesuai dengan kebutuhan raktat Indonesia yang bineka tunggal ika.

Minggu, 03 Juli 2016

Toleransi (keputusan bahtsul masail)

Banyak sekali komentar hukum tentang adaptasi dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Para Ulama’ dalam  hal ini berbeda pendapat, ada yang mengatakan wajib, jawaz dan istihbab. Mereka berpendapat bahwa walisongo juga beradaptasi dengan budaya jawa yang cenderung animis dan budhis.
Pertanyaan :
          a.      Bagaimanakah hukumnya beradaptasi dan toleransi dalam pergaulan masyarakat yang majmuk ?
          b.      Adakah dalil syar’i dari Al Qur’an dan Hadits yang membolehkah adaptasi antara ajaran agama dengan kebudayaan ?
          c.      Di antara qoidah fiqhiyyah yang ada, masuk kategori qoidah apa adaptasi tersebut ?                                                          Pengurus FMPP
Jawaban :
         a.       Toleransi hukumnya boleh pada hal-hal yang menurut ajaran mereka diperbolehkan selama tidak dilakukan secara terang-terangan, dengan disertai ingkar di dalam hati. Adapun adaptasi hukumnya makruh.  Kecuali ada tujuan menyamai dalam hal-hal yang merupakan ciri khas mereka.
Catatan : Ketentuan hukum toleransi dan adaptasi di atas, dibatasi selama tidak menyentuh aqidah. Jika sampai menyentuh pada aqidah ( ridlo akan kekufuran ), maka hukumnya kufur. Bila hanya sebatas mawaddah (rasa simpatik), maka hukumnya haram. Dan apabila ada harapan akan masuk islamnya atau menarik kemanfa’atan dan menepis bahaya, maka hukumnya boleh .
Referensi :
1.       Al Fatawi Kubro Juz 4 hal. 117
2.       Al Bujairomi ‘Alal Khotib Juz 4 ha. 245
3.       Bughyatul Mustarsyidin hal. 247
4.       Al Jamal ‘Alal Manhaj Juz 5 hal. 226
( وسئل ) عما يفعله الأعاجم ومن يقتدى بهم من القيام أو الانحناء أو المطاطاة أو نحو ذلك عند شرب بعضهم هل هو بدعة ( فأجاب ) نعم هو بدعة قبيحة لأنا نهينا عن التشبه بالأعاجم اهـ
الفتاوى الكبرى  الجزء الرابع ص : 117
( خاتمة ) تحرم مودة الكافر لقوله تعالى " لاتجد قوما يؤمنون بالله واليوم الآخر يوادون من حاد الله ورسوله فإن قيل قد مر فى باب الوليمة أن مخالطة الكفار مكروهة أجيب بأن المخالطة ترجع إلى الظاهر والمودة إلى الميل القلبى فإن قيل الميل القلبى لا اختيار للشخص فيه أجيب بإمكان دفعه بقطع أسباب المودة التى ينشأ عنها ميل القلب كما قيل إن الإساءة تقطع عروق المحبة ( قوله تحرم مودة الكافر ) أى المحبة والميل بالقلب وأما المخالطة الظاهرية فمكروهة وعبارة شرح م ر وتحرم موادتهم  وهو الميل القلبى لا من حيث الكفر وإلا كانت كفرا وسواء فى ذلك أكانت لأصل أو فرع أم غيرهما وتكره مخالطته ظاهرا ولو بمهاداة فيما يظهر ما لم يرج إسلامه ويلحق به ما لوكان بينهما نحو رحم أو جوار إهـ  وقوله ما لم يرج إسلامه أو يرج منه نفعا أو دفع شر لا يقوم غيره فيه مقامه كأن فوض إليه عملا  يعلم أنه ينصحه فيه ويخلص أو قصد بذلك دفع ضرر عنه وألحق بالكافر فيما مر من الحرمة والكراهة الفاسق ويتجه حمل الحرمة على ميل مع إيناس عنه أخذا من قولهم يحرم الجلوس مع الفساق إيناسا لهم أما معاشرتهم لدفع ضرر يحصل  منهم أو جلب نفع فلا حرمة فيه إهـ ع ش على م ر اهـ
البجيرمى على الخطيب الجزء الرابع ص : 245 أو 292
( مسئلة ى ) حاصل ما ذكره العلماء فى التزيى بزى الكفار أنه إما أن يتزيا بزيهم ميلا إلى دينهم وقاصدا التشبه بهم فى شعائر الكفر أو يمشى معهم إلى متعبداتهم فيكفر بذلك فيهما وإما أن لا يقصد كذلك بل يقصد التشبه بهم فى شعائر العيد أو التوصل إلى معاملة جائزة معهم فيأثم وإما أن يتفق له من غير قصد فيكره كشد الرداء فى الصلاة اهـ
بغية المسترشدين ص : 248

( قوله وعيد ) – إلى أن قال – ولا يمنعون مما يتدينون به من غير ما ذكر كفطر رمضان وإن حرم عليهم من حيث تكليفهم بالشرع اهـ
حاشية الجمل الجزء الخامس ص : 226

             b.       Ada .
Referensi :
1.       Tafsir Khozin Juz I hal. 185 - 186
2.       Tafsir Baidlowi Juz II hal. 19.
3.       Al Halal wal Haram hal. 292.
4.       Faidlul Qodir Juz VI hal. 104.
5.       Tafsir Jalalain juz I hal. 89.
( ثم أفيضوا من حيث أفاض الناس ) أى لتكن إفاضتكم من حيث أفاض الناس وفى المخاطبين بهذا قولان أحدهما أنه خطاب لقريش قال أهل التفسير كانت قريش ومن دان بدينها وهم الخمس يقفون بالمزدلفة ويقولون نحن أهل الله وقطان حرمه فلا نخلف الحرم ولانخرج منه ويتعاظمون أن يقفون مع سائر الناس بعرفات وكان سائر الناس يقفون بعرفات فإذا أفاض الناس من عرفات أفاض الخمس من المزدلفة فأمرهم الله أن يقفوا بعرفات مع سائر الناس ثم يفيضوا منها إلى جمع وأخبرهم أ

Silatur Rahmi Tidak Harus Bertemu

Hari-hari ini hatiku gundah. Di saat pekerjaan rumah menumpuk sesak, tiba tiba ada pesan masuk via bbm, "Mas, gak dolin omahku?". Pesan dari saudaraku yang rumahnya tidak terlalu jauh.
Yang diinginkannya adalah agar aku silaturrahmi ke rumahnya. Melepas kangen dan berbincang-bincang ringan tentang keluarga, tentang tetangga, dan sedikit bertemakan isu-isu ilmiyyah yang sedang bergejolak. Tapi, pesannya via bbm kujawab, " Sepurane aku ndek omah repot.".

Keesokannya, kami bertemu dalam suatu acara keluarga. Tampak wajahnya yang agak kecut kecewa , karena ketidak hadiranku di rumahnya saat diundang. Mungkin di benaknya, aku adalah keluarga kurang perhatian.Yang lebih mengerikan, ia berkata kepadaku, " Saiki wes lali karo dulur."
Peuuuuh.

Sebenarnya, kita harus memahami ma'na dari silaturrahmi. Harus memahami Ma'na menyambung tali silaturrahim. Agar dalam berhubungan dalam kekeluargaan tidak ada salah paham.

Apa sebenarnya hakikat silaturrahmi. Bagaimana cara bersilaturrahmi yang baik. Apakah harus bertemu. Dan bagaimana yang disebut memutus tali silaturrahmi.

Silaturrahmi adalah sebuah ikatan antar manusia untuk berinteraksi dengan baik. Ikatan itu bisa antar keluarga, antar pasangan, antar teman, bahkan antar mantan. Mantan suami, mantan isteri, mantan rekan kerja, dll.

Dengan bersilaturrahmi, seseorang akan menemukan banyak manfaat. Jodoh bisa ditemukan. Pekerjaan bisa didapat. Suasana hati dapat relax.

Mengikat silaturrami adalah tuntutan. Memotongnya adalah larangan.

Bagaimana cara mengikatnya? Apakah harus bertemu? Apakah harus hidup berdampingan? Apakah harus sering menelpon?

Bagaimana suatu perilaku dapat dikategorikan memutus tali silaturrahmi?

Jika kita fahami definisi silaturrahmi yaitu berinteraksi dengan baik, pastinya tidak ada aturan baku bagaimana sikap kita bersilaturrahmi.  Tidak ada peraturan tertulis harus bertemu. Tidak ada aturan  Harus berkunjung ke rumah, Apalagi waktu pekerjaan menumpuk. Dan tidak ada aturan baku harus menelfon atau saling kirim pesan singkat.

Bahkan, yang saya fahami, terlalu sering bertumu akan menimbulkan konflik, akan menimbulkan kebosanan, akan menimbulkan kecemburuan, dll.

Dalam redaksi kitab is'adur rofik dijelaskan, Batas-batas memutus tali silaturrohmi ada beberapa pendapat ulama yaitu:
1. Mengerjakan kejelekan kepada kerabat.
2. Meninggalkan kebaikan kepada kerabat.
3. Memutus kebiasaan-kebiasaan yang sudah dilakukan tanpa ada udzur syar’i.
Pengambilan ibarat:
Is’adur Rofiq, juz II, hal. 117
وفى اسعاد الرفيق، ج 2 ص 117، مانصه:(ومنها قطعية الرحم) واختلف فى المراد بها وقيل ينبغى ان تختص بالإساءة وقيل لا بل ينبغى ان تتعدى الى ترك الاحسان اذ الأحاديث آمرة بالصلة ناهية عن القطيعة ولا واسطة بينهما والصلة ايصال نوع من انواع الاحسان والقطعية ضدها فهو ترك الاحسان واستوجه فى الزواجر ان المراد بها قطع ما الفه القريب من سابق لغير عذر شرعى لان قطعه يؤدى الى ايحاش القلوب وتنفيرها. اهـ

Suatu hal dapat dikatakan menyambung tali silaturrahmi jika secara wajar interaksi itu tetap berjalan dengan baik. Dan suatu hal dianggap memutus silaturrahmi jika ada perilaku yang menghambat untuk berinteraksi dengan baik.

Sering bertamu tapi hanya diam membisu, Rumah dekat tapi perang dingin, sering berbincang bincang tapi tema pembicaraannya adalah keburukan orang lain. Itu semua adalah sia sia